21 November 2008

WASPADA DIAGNOSIS ASMA

Sebuah studi menyebutkan sepertiga dari kasus asma di Kanada ternyata merupakan hasil dari salah diagnosis dokter. Penelitian itu dilakukan setelah belakangan ini angka penderita asma dinegara maju tersebut sangat tinggi.

Kesalahan diagnosis itu bisa berakibat fatal karena inhaler steroid yang digunakan untuk mengendalikan serangan asma bisa mengakibatkan katarak, glaukoma dan osteoporosis. Bahkan obat itu berisko kematian jika digunakan dengan tidak semestinya.

Penyakit asma biasanya muncul sebagai respon dari alergi, udara dingin kelelahan dan stres emosional. Berdasarkan data statistik penduduk pada 2005, 8,3% dari warga Kanada berusia 12 tahun keatas diindetifikasi menderita asma. Pada 2007 tercatat sebanyak 3,4 juta resep pengobatan asma diterbitkan dengan total pengeluaran senilai US$268 juta atau Rp.3,2 triliun.

Menurut hasil penelitian tersebut, yang dipublikasikan pada Canadian Medical Association Joural (CMAJ), jutaan orang di seluruh dunia telah menghabiskan banyak uang dan tenaga untuk mengobati masalah pernapasan kronis itu. (Media Indonessia 21 Nop 2008).